Senin, 19 Desember 2011

Menitipkan Harapan


Ada satu waktu dimana kita bisa merasakan perasaan satu sama lain.
Aku padamu.
Padamu aku.
Kita dekat, dan kerap saling rindu tiap saat.
Tapi ada waktu lain dimana kita tak bisa saling merasakan apa yang bahkan kita  rasakan.
Tak ada kita,
hanya aku,
hanya kamu.
Mengejar jalan masing-masing, yang entah ke mana arahnya. Sekarang kita berada di waktu lain itu. Sadar atau tidak, kembali atau tidak.
Semua ini sederhana saja, berawal dari mimpi. Ketika kau, aku, kita berdua saling mengumbar dan mengejar mimpi itu.
Sadarkah aku bahwa mimpi itu semu? Tak pasti...
Ya, sadar penuh aku tentang hal itu... Segala sesuatu yang tak pasti itu harus dikejar, diusahakan agar bisa tercapai dan menjadi pasti. Mimpiku tak hanya satu, banyak... Satu persatu mimpi itu semakin dekat. Hanya, satu yang kurasakan semakin menjauh.
Kau...
Tapi tak apa, kau masih menjadi satu hal tak pasti bagiku. Besok bisa jadi pasti. Tapi aku tak berharap padamu.
Biarlah Dia yang menjawab...
Kutitipkan harapanku pada-Nya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar