Supernova bukan okultisme. Bukan institusi religi. Bukan kursus filsafat.
Supernova akan mengolah apa saja-sejarah, mitos, sains, bahkan daftar belanjaan-untuk menunjukan simpul-simpul benang perak dalam jaring laba-laba kehidupan.
Jika sekilas kita melihat judul buku ini orang-orang pasti akan mengira bahwa novel ini bercerita tentang serba-serbi kisah yang ada di luar angkasa. Siapa sangka alur novel ini menceritakan kisah cinta dan perselingkuhan. Klasik memang, tapi Dee berhasil meracik alur ceritanya menjadi luar biasa cantik dan tak biasa seperti novel-novel lain. Walau rumit, tapi buku ini benar-benar bergizi karena kerumitannya.
Awal kisah ini dimulai dari pertemuan Ruben dan Dhimas di Georgetown-tepat di bawah plang Wisconsin Avenue-bermandikan terik matahari musim panas Washington DC. Akhirnya mereka beserta rombongan dari masing-masing universitas berkumpul di Watergate Condominium, milik salah satu teman Dhimas. Mereka berpersta hingga mabuk. Dari sinilah keakraban Dhimas dan Ruben bersatu. Mengalir obrolan-obrolan yang lebih mirip diskusi karena banyak istilah yang tak biasa muncul. Seperti bifurkasi, chaos, kucing Schodinger, serorotin, dan masih banyak lagi. Footnote pun bisa sedikitnya membantu tapi terkadang malah lebih memusingkan karena bahasanya yang memerlukan pemahaman yang tinggi.
Percakapan mereka terus mengalir hingga Dhimas jujur bahwa ia adalah seorang gay dan tak disangka, Ruben pun tenyata sama dengan Dhimas. Saat itu mereka yang telah menjadi pasangan homo berikrar bahwa harus membuat satu masterpiece 10 tahun dari sekarang. Satu tulisan atau riset yang membantu menjembatani semua percabangan sains. Dirasa oleh Dhimas terlalu lama tapi akhirnya mereka sepakat.
Masterpiece ini tidak berbentuk jurnal ilmiah tetapi cerita. Roman sains yang romantis sekaligus puitis. Yang menceritakan Ferre yang biasa dipanggil Re. Seorang managing director sebuah perusahaan multinasional yang ganteng dan jadi dambaan setiap wanita. Ia jatuh cinta pada wartawan cantik bernama Rana yang sayangnya telah menikah dengan Arwin. Umur pernikahannya telah menginjak tahun ke-3.
Re memanggil Rana dengan sapaan Putri karena ia menganggap bahwa Rana adalah putri yang berada di dongeng masa kecilnya dimana ksatria amat mencintai Sang Putri yang telah kembali ke langit. Ksatria meminta bantuan pada Bintang Jatuh. Tapi ketika Putri sudah di depan mata, Bintang Jatuh mengkhianati ksatria. Bintang Jatuh telah jatuh cinta pada Putri dan membiarkan ksatria jatuh, mati di ketinggian angkasa. Sejak saat itu Re ingin menjadi ksatria dan mendapatkan Putri. Dan Ranalah orangnya orangnya. Ia tak peduli Rana sudah bersuami karena ksatria mencintai Putrinya.
Pada akhirnya, penyakit jantung Rana kambuh. Ia mesti di operasi. Re begitu khawatir sekaligus menyesal hanya bisa memandang Arwin yang bolak-balik mengurus Rana. Ia ingin berada di posisi Arwin dan memiliki Rana.
Setelah operasi selesai Arwin yang amat mencintai istrinya berusaha menuntaskan masalah mereka. Arwin tahu semuanya. Tapi karena ia terlalu mencintai Rana, ia rela melepas Rana. Rana terisak, menangis sejadi-jadinya dan memeluk Arwin, tapi itu bukan pelukan perpisahan, melainkan pelukan seseorang yang kembali.
Rana berpisah dengan Re. Hidupnya kacau selama 3 hari. Tidak ada nomor yang bisa dihubungi. Kejadian ini membuat heboh orang-orang. Dari mulai Hong Kong sampai New York menanyakan keberadaan managing director satu ini. Di saat inilah Re bertemu Diva model papan atas sekaligus tetangganya. Ia tidak pernah selalu ramah, tidak juga selalu judes. Tapi ia dingin, sinis, dan lidahnya sadis tanpa tedeng aling-aling.
Perlahan keadaan Re bisa kembali stabil setelah Diva datang. Cinta pun kembali tumbuh di diri Re. Rana tak dilupakan, ia tetap ada di hatinya.
Bagaimana dengan Supernova? Ternyata ia adalah Avatar di dunia maya. Cyber Avatar yang membantu permasalahan orang-orang lewat percakapan dunia maya. Ia pula yang membantu permasalahan Rana, Re, dan Arwin. Siapakah sebenrnya ia? Tak disangka Supernova adalah Diva, Bintang Jatuh yang pada akhirnya jatuh cinta pada Ksatria. Kejadian disebut koevolusi yaitu kemampuan makhluk hidup untuk mengubah konteks yang semula menjdi musuh akhirnya menjadi teman. Bahkan kekasih seperti yang terjadi pada Re dan Diva.
Semua alur cerita yang ditulis oleh Dhimas dan Ruben ini tidak semata hanya ada di dalam pikiran mereka, tapi juga tanpa mereka sadari ada orang yang mengalami kisah ini. Re, Rana, Diva, dan Arwin sebenarnya tokoh di dunia nyata, bukan yang di tuliskan oleh Dhimas dan Ruben. Kejadian rumit ini disebut tangled hierarchy oleh Ruben yakni hierarki yang sangat kompleks sehingga tidak bisa ditentukan lagi mana yang superior dan mana yang inferior. Sama halnya dengan pertanyaan “ayam dan telur”.
Pada akhirnya Dhimas dan Ruben mendapat e-mail dari Supernova yang berisi
ajakan untuk menjadi kandidatnya dalam menangani jaring laba-laba kehidupan yang terlalu luas ini.
Supernova adalah salah satu novel fiksi ilmiah yang benar-benar berbobot. Menurut
Dr. I. Bambang Sugiharto Supernova merupakan sebuah petualangan intelektual yang menerobos segala sekat disipliner; semacam perselingkuhan visioner yang mempesona antara fisika, psikologi, religi, mitos, dan fiksi. Tak hanya menggoda, novel ini mungkin bahkan penting.
Sesempurna apapun, tak ada gading yang tak retak. Ada saja kekurangan yang terdapat di buku karangan Dee ini. Dari sampulnya yang abstrak dan tak bersinopsis, sebagian orang mungkin tak akan meyadari bahwa alur ceritanya seperti yang sudah dijabarkan di atas.
Sebenarnya bahasa yang digunakan Dee cukup mudah untuk dimengerti, hanya saja percakapan antara Dimas dan Ruben yang terlalu rumit membuatnya sulit untuk dimengerti kebanyakan orang. Tapi inilah yang membuat kita berpikir lebih lanjut ketika membaca Supernova, karena dengan terus berpikir sel-sel otak kita akan memperbaharui diri lebih cepat untuk menambah kinerja otak itu sendiri.
Menariknya,lagi, puisi-puisi ynag ada di buku ini begitu indah dan seakan menjadi percakapan di masing-masing tokoh.
Karya sastra intelektual ini layak menjadi bestseller karena memang terbukti dari kehangatan menyengat yang ditawarkan novel unik ini. Selain itu juga menurut Taufiq Ismail Supernova merupakan salah satu kesegaran baru yang muncul dalan Sastra Indonesia tiga tahun ini. Tak aneh bukan jika Supernova jadi bestseller ?
Bandung, 21 Oktober 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar