Saat ada, semua tak pernah terpikirku
Ketika nyata, segalanya tak pernah terbersitku
Menyesakkan rongga di dada, tak bisa ingkariku
Bahwa cinta itu menggema, saat segalanya bersama
Tinggalkan petak-petak, mengisi rongga itu
Dan aku tak bisa mengelak...
Sekarang saat tiada, semua terpikirku
Ketika maya, segalanya terbersitku
Kembali sisakan rongga di dada, kembali tak bisa ingkariku
Bahwa tak ada petak-petak yang bisa isikan rongga itu
Dan aku kembali tak bisa mengelak...
Januari di 14 saat 2012, ketika kenangan kembali dikenang...