Ya Allah... Rasanya baru kemarin saat aku di keroyok sepupu-sepupuku dengan adonan telor, terigu, gula, dan masih pula aku harus pasrah di empang tetangga (katanya empangnya lagsung ditutup setelah insiden itu!). Itu saat aku 16 tahun.
Rasanya pula baru kemarin aku makan pempek di depan Bank BNI Garut bersama sahabat-sahabatku. Rindu bersama mereka. Di ingatkan pula oleh kedua orang tuaku bahwa aku telah menginjak 17 tahun, aku telah beranjak dewasa, harus semakin bisa bersikap dewasa dan bijaksana.
Saat 18 tahun, aku sadar ini adalah tahun terakhirku menjadi anak-anak. Saat aku bimbang akan diteruskan kemana pendidikanku. Ketika akhirnya ini menjadi ulang tahun terakhirku di "Penjara Suci" memutar kembali film kebersamaan yang tak pernah luntur bersama mereka. 14 FRIEND...
Indah sekali rasanya menyusuri malam di Malioboro. 26 Oktober 2009. Tahun lalu... Tahun pertama aku mencoba hidup lebih mandiri. Indahnya...
Kini, tak terasa aku telah memasuki gerbang umur dewasa. Kepala 2. Oh,,aku merasa tua! Haha... Semoga tahun ini lebih bermakna bagiku. Bisa menjadi yang terbaik bagi kedua orang tuaku dan berguna bagi semua orang. Dunia berjalan memang begitu cepat.
Tapi kini aku pun bersedih. 26 Oktober 2010 menjadi tanggal dimana Gunung Merapi meletus yang 68 kalinya sejak tahun 1548. Tepat hari ini, hariku... Pasti akan banyak orang yang mengingat hari ini. Hari ini bersejarah bagi Indonesia. Apa yang bisa aku lakukan? Sempat terlintas di pikiranku untuk langsung pergi kesana, membantu teman-teman TBM FKIK UMY (Tim Bantuan Medis FKIK UMY) dan warga disana. Tapi apakah dengan aku kesana tidak lebih merepotkan? Keadaan belum stabil, info-info dan berita yang simpang siur membuat warga di bawah pun ikut khawatir. Do'a, setidaknya kita berdo'a atas keselamatan semua warga disana.
Merapi belum juga tenang, lautan di Mentawai pun sebelumnya mengamuk. Gempa 7,2 SR di susul tsunami menambah korban di Indonesia. Bencana besar susul-menyusul. Tentu akan banyak orang yang mengingat hari ini. Aku ingin Indonesia aman dan tentram kembali...
Ya Allah... Selamatkanlah kami dari bencana ini. Berkahilah kami ya Allah...
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapatkan; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta menerima; dan setiap orang yang mencari, mendapatkan; dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan." (Hernowo: Mengikat Makna untuk Remaja, hal 57)
Selasa, 26 Oktober 2010
Senin, 18 Oktober 2010
Softlens Oh Softlens...
Waaww...^,^
Itu kata yang aku ucapkan setelah berhasil pake softlens yang baru aku beli. Sereem... Takuut... Awalnya gitu sih, tapi pas udah dipake, enjoy... Secara gitu yah, sejak kelas 2 SMP mataku udah gak normal. Bosen pake kacamata, trus penasaran, intinya sih itu kenapa aku pengen pake softlens.
Semoga everything's gonna be ok, gada iritasi dan masalah-masalah mata lainnya. Lindungi aku ya Allah, hehe... Akhirnya aku bisa liat jelas tanpa pake kacamata...Tapi tenang kacamataku, aku pasti masih butuh kamu qo, kamu kan pahlawan aku selama 7 tahun ini, luv u deh.. Tanpa kamu, aku gak bisa liat jelas... Haha, lebay bangeet... ^^
Selasa, 05 Oktober 2010
Mimpi Si Kura-Kura
Hari esok aku kembali menatap wajah MCQ, MCQ blok 7 tepatnya, dan aku masih harus menempuh 17 MCQ lainnya untuk bisa menyabet gelar S.Ked... Itu baru S.Ked, belum dr. loh… Haha, perjalananku masih panjang ternyata. Tapi kenapa waktu ini terasa begitu cepat? Rasanya baru kari kemarin aku lulus Ujian Nasional, merasakan ketar-ketirnya kekhawatiran tidak lulus ujian. Duh, apa yang harus aku lakukan kalau sampai gak lulus? Ikutan paket C dengan resiko kehilangan kesempatan PBUD dari UMY? Oh tidakk… Untungnya Alhamdulillah itu tidak terjadi.
Nah, serasa mimpi akhirnya aku bisa kuliah, di Fakultas yang aku idam-idamkan sejak TK, cita-cita klasik anak TK. Dokter. Tapi bagiku ini bukan hal klasik, ini hal yang futuristik, cita-citaku, untuk masa depanku. Sayangnya, kata orang banyak nih, senengnya di FK tuh cuma pas keterimanya aja, ngejalaninnya gak enak. Nah loh, itu kan proses, semua proses itu lebih mengarah kepada hal yang menjemukan, tidak menyenangkan, bahkan membosankan. Manusia cenderung ingin instan, tanpa melalui hal-hal yang menjemukan, tidak menyenangkan dan membosankan. Apa tanpa itu semua dapat menjadikan kita lebih berkualitas? Apakah tanpa proses semua dapat berjalan lancar?
Se-instan-instannya mie instan, pasti mie itu butuh direbus dulu, itu artinya dia butuh proses agar bisa disantap sesuai saran penyajian. Karena sebenarnya di dunia ini tidak ada sesuatu pun yang diciptakan tanpa proses. Dan proses itu memang kadang tidak menyenangkan. Tapi dengan itu, akhirnya indah. Inget cerita Si Kelinci dan Si Kura-Kura kan? Yah, cerita anak-anak. Sederhana sekali ceritanya, tapi disana makna dalem bangeet…
Si Kelinci yang memang memiliki kemampuan berlari lebih cepat malah menghabiskan waktunya dengan tidur, karena dia yakin kura-kura jalannya amat lambat. Memang Si Kura-kura lambat, lelet banget malah, tapi dengan gigihnya ia menepiskan hal-hal yang yang menjemukan yang ada di pikirannya. Ia menjalani tapak demi setapak perjalanannya menuju garis finish, meski ia tahu itu tidak mudah. Ia memilih jalan yang tidak menyenangkan dengan harapan yang menyenangkan di akhirnya.
Terbukti, Si Kelinci kalah dalam turnamen itu, ia terlena dengan tidurnya. Hal yang tentunya lebih menyenangkan dibanding harus berlari. Tapi ia pasti menyesal sekali karena ia harus menerima kekalahan.
“Kenapa aku harus kalah dengan kura-kura yang lambat itu? Lariku kan lebih cepat… Mungkin seandainya aku tidak tidur, aku tidak harus mendapat kekalahan ini…”
Yah,, dia hanya bisa menyesali keadaan yang telah terjadi. Ternyata proses situ memang penting kan? Tak bisa seseorang langsung bisa jadi dokter tanpa sekolah terlebih dahulu, tanpa berusaha dulu. Kita yang sekarang pun tak bisa menjadi kita yang sekarang tanpa adanya lika-liku dan masalah yang sebelumnya pernah kita hadapi. Semua harus kita hadapi, tidak usah dihindari. Karena dengan menghindarinya justru akan menambah penyesalan kita di kemudian hari, seperti nasib Si Kelinci.
Jadi, masih maleskah untuk mejalani tugas-tugas kita sekarang? Males itu wajar, karena kemampuan manusia pun terbatas, tapi kita harus ingat tujuan awal kita. Aku pengen jadi dokter yang sukses, baik dunia akhirat, berguna bagi semua orang, maka aku harus melewati semua proses untuk itu semua. Salah satunya MCQ ini…=,=’ hahaha… Chayo Sy!
Kita semua pasti punya mimpi masing-masing, yang harus kita perhatikan adalah bukan seberapa besar mimpi kita, tapi seberapa besar usaha kita untuk mimpi itu.
Gambar: www.deviantart.com
Langganan:
Postingan (Atom)